Vagina memiliki beberapa bagian yang berbeda, salah satunya adalah klitoris, yang merupakan bagian paling sensitif terhadap rangsangan saat melakukan hubungan intim.
Dalam beberapa kasus, beberapa wanita mungkin mengalami pembengkakan atau pembesaran klitoris sebagai akibat dari rangsangan. Di dunia medis, kondisi ini disebut sebagai klitoromegali.
Pembengkakan pada klitoris sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor, dan penyebabnya dapat berbeda-beda tergantung pada situasnya. Berikut adalah beberapa penyebab pembengkakan klitoris:
- Reaksi alergi terhadap bahan tertentu yang dapat menyebabkan iritasi dan alergi di area genital
- Infeksi jamur, virus, atau bakteri pada klitoris atau area genital
- Trauma atau cedera fisik berlebihan yang bisa disebabkan oleh tekanan berlebihan, gesekan yang terlalu keras, atau benturan pada klitoris yang dapat merusak jaringan dan menyebabkan pembengkakan dan peradangan
- Penyakit Menular Seksual, seperti herpes genital, human papillomavirus (HPV), dan infeksi menular seksual (IMS)
- Kista klitoris yang dapat terjadi akibat penyumbatan pada saluran kelenjar yang ada di daerah klitoris
- Kondisi medis lain, seperti hiperplasia adrenal kongenital (CAH), sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan hormonal, kelainan genetik, hidradenitis supurativa, dan efek samping obat
Umumnya, individu yang mengalami pembengkakan atau pelebaran pada klitorisnya akan menimbulkan beberapa gejala, seperti rasa nyeri seperti terbakar, keputihan yang bertambah banyak atau memiliki bau yang tajam, nyeri buang air kecil, hingga vulvovagina yang ikut membengkak.
Untuk mengatasi masalah ini, tindakan Clitoral Hood Reduction dapat dilakukan. Clitoral hood adalah lipatan kulit yang melindungi klitoris dari rangsangan berlebihan dan membantu menjaga kelembapan di area vagina. Dalam prosedur ini, Clitoral Hood Reduction dilakukan dengan mengurangi panjang lipatan klitoris pada vagina sehingga klitoris menjadi lebih kecil dan lebih sensitif.
Tujuan dari tindakan ini adalah untuk mengurangi pembengkakan dan perluasan klitoris serta mengurangi tonjolan klitoris sehingga tidak menonjol. Tak hanya itu, prosedur ini juga mampu untuk mengatasi kepuasan wanita saat berhubungan seksual, sehingga tidak ada lagi fake orgasme saat berhubungan.