Setiap individu tentu menginginkan memiliki gigi yang sehat dan terawat. Namun, seiring bertambahnya usia, muncul berbagai masalah gigi, termasuk gigi yang berlubang atau karies gigi. Ketika gigi mengalami kerusakan atau karies yang cukup parah, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan tambal gigi permanen.
Namun, setelah menjalani prosedur ini, ada beberapa pantangan yang perlu diperhatikan agar tambalan gigi permanen bisa bertahan lama dan memberikan hasil yang optimal. Dalam artikel kali ini, kami akan membahas lebih lanjut mengenai apa saja pantangan setelah tambal gigi permanen dan bagaimana merawat gigi setelah menjalani prosedur tersebut. Mari kita simak informasi lebih lanjut dalam artikel ini!
Table of Contents
ToggleApa Itu Tambal Gigi Permanen?
Tambal gigi permanen adalah tindakan medis yang dilakukan oleh dokter gigi untuk memperbaiki kerusakan atau lubang pada gigi. Dalam prosedur ini, dokter gigi biasanya menggunakan berbagai jenis bahan tambal seperti ionomer kaca, amalgam, komposit resin, logam, porselen, dan bahkan emas kuning yang memiliki ketahanan tinggi dan sifat permanen.
Jenis tambal gigi permanen sendiri berbeda dengan tambal gigi biasa, karena hasilnya bersifat tetap atau permanen, dan dapat bertahan selama bertahun-tahun jika perawatannya dilakukan dengan benar.
Baca Juga: 4 Cara Merawat Gigi Tambal Laser
Apa Saja Pantangan Setelah Tambal Gigi Permanen?
Setelah melalui prosedur penambalan gigi permanen, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda hindari agar tambalan tersebut tetap awet. Berikut adalah beberapa pantangan setelah prosedur tambal gigi permanen yang perlu Anda perhatikan.
1. Menghindari Makanan yang Terlalu Keras
Setelah menjalani perawatan tambal gigi permanen, disarankan untuk menghindari mengunyah makanan yang terlalu keras atau benda-benda yang berpotensi merusak tambalan gigi. Meskipun bahan tambalan gigi ini kuat, namun tetap dapat mengalami kerusakan jika terkena tekanan berlebihan. Oleh karena itu, disarankan untuk hindari makanan keras, seperti permen, es batu, keripik, atau makanan yang memerlukan usaha gigitan yang besar guna menjaga kualitas tambalan gigi Anda.
2. Menghindari Makanan yang Terlalu Panas atau Dingin
Tambalan gigi permanen Anda bisa menjadi sensitif terhadap perubahan suhu yang ekstrem, seperti makanan atau minuman yang sangat panas atau dingin. Agar terhindar dari ketidaknyamanan, sebaiknya Anda menghindari mengonsumsi makanan dan minuman dengan suhu yang sangat ekstrem.
3. Menghindari Kebiasaan Menggosok Gigi Terlalu Keras
Menggosok gigi terlalu keras dengan sikat gigi yang kasar atau dengan tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi dan tambalan gigi permanen. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan sikat gigi yang berbulu lembut dan menggosok gigi dengan lembut dalam gerakan yang memutar.
4. Membatasi Konsumsi Makanan atau Minuman Berwarna Gelap
Mengonsumsi makanan atau minuman yang berwarna gelap, seperti kopi, teh, anggur merah, atau saus tomat, dapat menyebabkan kemungkinan perubahan warna pada gigi. Tambalan gigi permanen juga dapat terpengaruh oleh perubahan warna ini. Oleh sebab itu, disarankan untuk membatasi asupan makanan atau minuman berwarna gelap setelah melakukan penambalan gigi agar tidak meninggalkan stain. Jika Anda ingin menikmati makanan atau minuman yang berwarna, sebaiknya Anda menyikat gigi segera setelah mengonsumsinya.
Baca Juga: 6 Jenis Tambal Gigi yang Wajib Diketahui
5. Tidak Memainkan Bagian Gigi yang Ditambal
Pantangan setelah tambal gigi permanen yang terakhir adalah untuk tidak memainkan area gigi yang baru ditambal. Hal ini dikarenakan, beberapa jenis tambalan gigi akan memerlukan waktu untuk menjadi kuat sepenuhnya Maka dari itu, disarankan bagi Anda untuk menghindari menyentuh area gigi yang baru ditambal selama 24 jam pertama, terutama jika Anda menggunakan penambalan berbahan ionomer kaca atau resin komposit.
6. Menggigit Benda Keras
Menggigit benda keras setelah menjalani proses tambal gigi sebaiknya dihindari. Banyak pasien yang tidak sadar menggigit benda keras dengan gigi yang baru ditambal karena merasa sudah nyaman. Kebiasaan ini dapat merugikan gigi yang sudah ditambal karena bahan tambal tidak selalu memiliki kekuatan yang sama dengan gigi asli.
Selain itu, menggigit benda keras tidak hanya berdampak buruk pada tambalan gigi, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan, karena dapat menyebabkan gigi menjadi tidak teratur atau berjejal. Jika tambalan gigi Anda terlepas akibat menggigit benda keras, segera kunjungi dokter gigi untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan.
Bagaimana Perawatan Setelah Tambal Gigi Permanen?
Selain menghindari pantangan yang telah disebutkan sebelumnya, merawat gigi dengan benar setelah proses penambalan gigi permanen juga memiliki peranan yang sangat penting. Di bawah ini adalah beberapa perawatan yang perlu diterapkan setelah menjalani prosedur penambalan gigi permanen.
1. Minum Obat Pereda Nyeri
Jika Anda mengalami rasa nyeri atau sensitivitas pada gigi yang ditambal, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri yang direkomendasikan oleh dokter gigi. Pastikan juga Anda mengikuti dosis yang dianjurkan dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi Anda jika nyeri tidak mereda.
2. Menggunakan Benang Gigi dan Obat Kumur
Guna menjaga kebersihan gigi serta mencegah kemungkinan kerusakan pada tambalan, penting untuk secara teratur membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang gigi. Pemakaian benang gigi akan membantu mencegah akumulasi sisa makanan dan plak di sekitar tambalan gigi. Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan obat kumur antiseptik yang direkomendasikan oleh dokter gigi untuk membunuh bakteri serta menjaga kesehatan gigi dan mulut Anda.
3. Pakai Pelindung Gigi Saat Olahraga
Apabila Anda aktif dalam berbagai olahraga kontak yang berisiko mengalami benturan pada bagian wajah, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan pelindung gigi atau mouth guard. Pelindung gigi ini akan berfungsi untuk melindungi tambalan gigi permanen Anda dari kemungkinan cedera atau kerusakan yang mungkin terjadi akibat benturan atau tekanan. Pastikan juga bahwa pelindung gigi tersebut sesuai dengan bentuk mulut Anda dan dipasang dengan benar.
Baca Juga: 5 Pantangan Setelah Bleaching Gigi yang Perlu Diperhatikan
4. Melakukan Pemeriksaan Gigi Rutin
Melakukan pemeriksaan gigi secara berkala menjadi faktor utama dalam merawat dan menjaga kesehatan gigi serta tambalan gigi. Dengan rutin melakukan pemeriksaan gigi, dokter gigi dapat mengawasi keadaan tambalan gigi permanen Anda, melakukan pembersihan gigi secara profesional, serta memberikan panduan perawatan yang sesuai. Melakukan pemeriksaan gigi secara berkala ini memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan gigi Anda dalam jangka waktu yang lebih lama.
Itulah informasi mengenai pantangan-pantangan yang perlu diikuti setelah menjalani prosedur penambalan gigi permanen. Jika Anda mengalami masalah gigi, seperti gigi berlubang hingga menyebabkan rasa sakit akibat aktivitas bakteri yang merusak gigi, sebaiknya Anda segera melakukan perawatan penambalan gigi.
Untuk menjalani perawatan tambalan gigi, Anda dapat mengunjungi Plasthetic Clinic cabang Aceh guna mendapatkan perawatan Penambalan Gigi yang diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada gigi Anda.
Sebelum memutuskan untuk menjalani perawatan penambalan gigi, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang berkompeten untuk memahami risiko dan efek samping yang mungkin timbul.
Untuk melakukan konsultasi, Anda dapat menghubungi tim kami di sini atau langsung mengunjungi Plasthetic Clinic cabang Aceh. Semoga informasi mengenai pantangan setelah tambal gigi di atas dapat bermanfaat untuk Anda!
Plasthetic Clinic, Enhance Your Quality Of Life!
Ditinjau oleh: drg. Putri Rahmina