Cabut gigi adalah prosedur yang perlu dilakukan untuk dapat mengatasi berbagai kondisi medis, terutama bila menimbulkan masalah yang lebih besar seperti gigi berlubang yang berdekatan dengan jaringan abnormal, salah satunya yaitu risiko mengalami infeksi selama pencabutan gigi. Apa saja ciri infeksi setelah cabut gigi? Yuk simak ulasannya berikut ini!
Table of Contents
ToggleBagaimana Ciri-ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi?
Pencabutan gigi adalah prosedur dengan invasif minimal yang dibutuhkan beberapa orang. Akan tetapi, seperti halnya prosedur pembedahan lainnya, infeksi dapat menjadi efek samping yang dapat terjadi setelah prosedur ini. Setelah pencabutan gigi, terdapat ciri infeksi setelah cabut gigi beberapa tanda infeksi, antara lain:
1. Terbentuknya Nanah yang Warna Putih atau Kuning di Area Gigi yang Dicabut
Ciri infeksi setelah cabut gigi pertama yaitu timbulnya nanah atau cairan berwarna kuning atau putih di tempat gigi dicabut. Apabila Anda melihat adanya cairan yang tidak biasa seperti itu muncul di bekas cabut gigi, segera konsultasikan dengan dokter gigi Anda.
2. Pembengkakan yang Jangka Panjang
Ciri infeksi setelah cabut gigi kedua seringkali dapat dikenali dengan adanya pembengkakan dan peradangan di sekitar area bekas gigi yang dicabut. Gusi di daerah tempat pencabutan gigi juga mungkin akan mengalami pembengkakan, kemerahan, dan bahkan dapat menyebabkan adanya pendarahan.
3. Rasa Nyeri Berkepanjangan
Ciri infeksi setelah cabut gigi selanjutnyanya yaitu rasa sakit yang tidak mereda atau bahkan bertambah parah setelah dilakukannya prosedur cabut gigi. Anda mungkin akan merasakan nyeri yang berkepanjangan di tempat gigi dicabut, dan tidak cukup diatasi hanya dengan obat pereda nyeri biasa.
4. Demam
ciri infeksi setelah cabut gigi yang keempat yaitu peningkatan suhu tubuh, yang bisa menyebabkan Anda demam dan panas. Jika Anda mengalami demam, meriang, atau merasa tidak enak badan setelah cabut gigi, hal ini bisa menjadi indikasi terjadinya infeksi.
Baca Juga: 6 Efek Cabut Gigi yang Harus Diketahui
5. Mulut memiliki Bau Tak Sedap
Bau mulut yang tidak enak juga menjadi salah satu ciri-ciri infeksi setelah gigi dicabut. Bau mulut ini terjadi karena adanya pertumbuhan bakteri di tempat bekas gigi yang terinfeksi. Apabila Anda mengalami bau mulut yang tidak biasa dan tidak hilang meskipun Anda telah menjaga kebersihan mulut dengan baik, maka kemungkinan hal itu efek dari infeksi.
6. Dry Socket
Dry socket merupakan kondisi di mana adanya pembekuan darah di lubang bekas pencabutan gigi hilang, sehingga menyebabkan nyeri dan menghambat proses penyembuhan. Seharusnya, bekuan darah tersebut masih ada di dalam lubang gusi sebagai pelindung saraf dan tulang. Biasanya dry socket ini terjadi setelah 1-3 hari setelah pencabutan gigi dilakukan
7. Cedera di Saraf Trigeminus
Ciri infeksi setelah cabut gigi terakhir yaitu cedera yang mengakibatkan hilangnya sensasi atau mati rasa pada lidah, bibir, gusi, gigi, dan dagu. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa minggu bahkan bulan, dan bisa menjadi permanen apabila cedera tersebut cukup serius.
8. Pendarahan pada Gusi
Pembengkakan pada gusi dapat menyebabkan pendarahan karena gumpalan darah di area tersebut terganggu. Di sisi lain, terdapat beberapa tanda yang cukup serius sehingga memerlukan penanganan gawat darurat. Gejala tersebut meliputi:
-
Demam dan pembengkakan di rahang yang muncul bersamaan
-
Kesulitan menelan atau bernapas sebagai indikasi bahwa seseorang mengalami sepsis
Apa Saja Penyebab Infeksi Setelah Cabut Gigi?
Pencabutan gigi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui prosedur sederhana ataupun melalui prosedur pencabutan gigi. Dalam pencabutan gigi yang dilakukan dengan sederhana, dokter nantinya hanya akan perlu mencabut gigi dengan menggunakan tang gigi. Pada saat yang sama, pencabutan gigi dengan pembedahan jauh lebih rumit dan bervariasi dari pada pasien.
Walaupun pencabutan gigi merupakan hal yang umum, tidak menutup kemungkinan adanya tanda-tanda infeksi yang terjadi setelah pencabutan gigi. Hal ini dikarenakan pencabutan gigi memerlukan proses pembekuan darah untuk melindungi tempat pencabutan. Bekuan darah ini kemudian menutupi saraf serta tulang yang terbuka, dan nantinya akan mencegah bakteri keluar. Jika nantinya pembekuan darah ini bermasalah, mungkin ada gejala infeksi setelah pencabutan gigi, ya teman Plasthetic.
Apa Saja Jenis-jenis Infeksi Cabut Gigi?
Setelah pencabutan gigi, berbagai jenis infeksi dapat terjadi tergantung pada faktor-faktor seperti kesehatan umum pasien, kebersihan mulut, dan kompleksitas prosedur pencabutan. Berikut adalah beberapa infeksi umum setelah pencabutan gigi.
1. Infeksi Alveolar
Infeksi alveolar adalah komplikasi umum setelah pencabutan gigi, khususnya gigi bungsu, ketika bekuan darah di soket gigi tidak terbentuk atau terlepas, meninggalkan tulang dan saraf terbuka. Gejala termasuk rasa sakit hebat dan sering disertai bau tidak sedap dari mulut.
2. Infeksi Bakterial
Infeksi ini terjadi ketika area pencabutan gigi terinfeksi oleh bakteri, yang menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan terkadang terbentuknya nanah. Infeksi bakterial dapat terjadi baik di dalam soket gigi maupun di jaringan sekitarnya.
3. Osteomielitis
Osteomielitis adalah suatu infeksi yang memengaruhi tulang. Ketika infeksi menyebar ke tulang rahang di sekitar area pencabutan gigi, kondisi ini dapat timbul. Gejalanya meliputi nyeri hebat, pembengkakan, dan terkadang demam.
4. Cellulitis
Cellulitis adalah infeksi bakteri yang menyebar ke kulit dan jaringan lunak di sekitar area pencabutan gigi. Cellulitis menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan peningkatan rasa sakit.
5. Abses
Abses adalah akumulasi nanah yang terbentuk sebagai respons terhadap infeksi bakteri. Abses dapat muncul di jaringan lunak di sekitar soket gigi atau di tulang rahang, yang mengakibatkan rasa sakit, pembengkakan, dan sensasi panas di area yang terkena infeksi.
Baca Juga: Perawatan Setelah Cabut Gigi Bungsu: Hal yang Perlu Diperhatikan
Bagaimana Cara Mencegah Infeksi Setelah Cabut Gigi?
Gejala infeksi setelah cabut gigi dapat dihilangkan dengan mengikuti anjuran dan menahan diri dari larangan sesuai petunjuk dokter. Selain itu, menjaga kebersihan mulut yang baik selalu penting. Konsultasi lanjutan penting untuk memastikan pembentukan gumpalan dan jahitan yang tepat. Anda juga dapat memilih beberapa perawatan yang tercantum di bawah ini untuk mengatasi gejala infeksi setelah cabut gigi.
-
Minumlah antibiotik yang diresepkan oleh dokter Anda untuk menghilangkan rasa sakit.
-
Cold pack treatment ataupun perawatan kompres dingin. Cara ini dikenal cukup efektif untuk meredakan dapat nyeri pada bagian yang ditarik.
-
Perawatan akar. Jika infeksi mengenai gigi lain di sekitar gigi yang sudah dicabut, maka perawatan ini diperlukan untuk dapat mengatasi infeksi tersebut.
-
Setelah pencabutan gigi, nanah dapat terbentuk akibat peradangan, sehingga dokter gigi membersihkan serta mengeringkan seluruh area gigi dengan antibiotik.
-
Satu hari setelah melakukan pencabutan gigi, disarankan untuk membersihkan mulut secara perlahan dengan larutan air garam atau obat kumur antiseptik non-alkohol untuk mengurangi jumlah bakteri.
Baca Juga: 8 Pantangan Setelah Cabut Gigi yang Wajib Anda Perhatikan
Mengalami ketidaknyamanan setelah pencabutan gigi adalah hal yang normal. Biasanya, dokter gigi kemudian akan meresepkan obat pereda nyeri untuk meredakan nyeri. Setelah itu, rasa sakitnya akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, jika Anda merasa obat pereda nyeri tidak membantu nyeri serta kondisi semakin memburuk, Anda dapat segera membuat janji dengan dokter kembali.
Teman Plasthetic, penting untuk mengenali tanda-tanda infeksi setelah cabut gigi agar bisa ditangani lebih awal. Jadi jika Anda mengalami gejala yang tidak menyenangkan karena infeksi setelah cabut gigi, Anda dapat segera berkonsultasi dengan dokter di Plasthetic Clinic Cabang Banda Aceh. Yuk, segera kunjungi Plasthetic Clinic sekarang!