Crossbite adalah salah satu kondisi maloklusi gigi yang sering ditemukan, namun sering kali diabaikan karena tidak langsung menimbulkan efek samping yang signifikan. Kondisi ini dapat terjadi ketika gigi-gigi atas tidak sejajar dengan gigi-gigi bawah saat mulut tertutup.
Meski tampak seperti masalah kecil, kondisi satu ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan gigi dan rahang jika tidak ditangani dengan benar. Lalu, apa sebenarnya crossbite itu dan bagaimana cara penangannya? Mari kita bahas lebih lanjut pada artikel di bawah ini.
Table of Contents
ToggleApa Itu Crossbite?
Pernahkah Anda memerhatikan posisi gigi Anda saat mulut tertutup? Jika Anda mendapati gigi yang tidak sejajar atau berbaris dengan benar, mungkin Anda mengalami kondisi yang disebut crossbite atau gigitan silang.
Crossbite adalah kondisi yang bisa terjadi pada satu atau beberapa gigi, baik di bagian depan maupun belakang. Kondisi satu ini sering kali terlihat seperti gigi atas yang lebih lebar dan berada di luar gigi bawah.
Ketika seseorang mengalami kondisi ini, cara mereka mengunyah dan mengatupkan gigi menjadi tidak normal. Selain itu. tekanan saat mengunyah juga menjadi tersebar secara tidak merata, sehingga bisa menyebabkan keausan atau kerusakan pada gigi. Jika dibiarkan begitu saja, crossbite dapat menimbulkan masalah yang lebih serius pada gigi dan rahang.
Baca Juga: 5 Jenis Kawat Gigi yang Sesuai dengan Wajah Anda
Apa Saja Penyebab Crossbite?
Crossbite bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari genetik hingga faktor lingkungan. Memahami penyebabnya dapat membantu Anda dalam pencegahan dan penanganan dini. Berikut adalah beberapa penyebab umum dari kondisi crossbite yang perlu Anda ketahui.
1. Genetika
Masalah gigi tidak rata sering kali memiliki kaitan yang erat dengan faktor genetik. Artinya, kondisi ini bisa diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya, termasuk crossbite.
Beberapa faktor genetik yang dapat menyebabkan crossbite adalah bentuk rahang yang tidak normal, kondisi bawaan seperti bibir sumbing atau langit-langit sumbing, serta jumlah gigi yang terlalu banyak atau bentuk gigi yang tidak sesuai.
2. Faktor Lingkungan
Selain faktor genetik, crossbite juga bisa disebabkan oleh pengaruh lingkungan. Gigi, sebagai bagian dari tulang, bisa berpindah atau berubah posisi akibat tekanan atau kerusakan tertentu.
Kebiasaan buruk seperti mengisap jari atau dot dalam waktu lama saat masih kecil, serta kehilangan gigi susu terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat menjadi pemicu terjadinya crossbite. Selain itu, cedera yang terjadi pada mulut dan rahang akibat kecelakaan juga bisa menyebabkan gigi tumbuh tidak pada tempatnya.
Faktor lingkungan lainnya yang dapat menyebabkan crossbite adalah kurangnya ruang di antara gigi susu, penggunaan alat gigi seperti kawat gigi atau retainer yang tidak pas, serta adanya tumor di area mulut atau rahang.
Bahkan, pertumbuhan gigi permanen yang tidak normal (ektopik) juga bisa memicu terjadinya crossbite. Semua faktor ini dapat memberikan tekanan pada gigi dan rahang, sehingga menyebabkan posisi gigi menjadi tidak sejajar.
Baca Juga: 6 Pantangan Setelah Tambal Gigi Permanen yang Harus Diperhatikan
Apa Saja Jenis Crossbite?
Kondisi crossbite sendiri nyatanya tidak hanya terjadi dalam satu bentuk. Terdapat beberapa jenis crossbite yang dapat memengaruhi gigi dan rahang dalam berbagai cara, berikut di antaranya.
1. Posterior Crossbite
Posterior crossbite adalah kondisi di mana posisi gigi tidak sejajar dengan benar. Secara spesifik, pada kondisi ini, gigi belakang atas tumbuh di dalam gigi belakang bawah. Ketika mulut ditutup, gigi-gigi belakang ini akan tampak miring ke arah lidah, tidak seperti gigi sehat yang biasanya tumbuh lurus dan sejajar.
2. Anterior Crossbite
Anterior crossbite adalah kondisi di mana satu atau beberapa gigi depan bagian atas terletak di belakang gigi depan bawah. Hal ini dapat menyebabkan gigi depan atas tampak lebih ke dalam dibandingkan dengan gigi depan bawah saat mulut tertutup.
Bagaimana Cara Menangani Crossbite?
Crossbite merupakan kondisi gigi yang tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan rahang dan gigi. Oleh karena itu, perawatan dini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Waktu terbaik untuk memulai perawatan adalah saat anak masih dalam masa pertumbuhan aktif, yaitu sekitar usia 7 hingga 8 tahun. Namun, jangan khawatir jika Anda baru mengetahui kondisi ini saat dewasa, karena crossbite pada orang dewasa pun masih dapat dikoreksi.
Rencana perawatan crossbite sendiri nantinya akan disesuaikan dengan penyebab serta tingkat keparahan yang dimiliki oleh setiap pasien. Sebelum melakukan perawatan, dokter gigi akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh guna menentukan jenis perawatan yang paling tepat. Beberapa pilihan perawatan yang umumnya dilakukan antara lain sebagai berikut.
Baca Juga: Cara Membersihkan Plak Gigi dengan Tepat dan Efektif
1. Palatal Ekspander
Alat ini digunakan untuk melebarkan langit-langit mulut dan rahang secara perlahan, sehingga memberikan ruang yang cukup bagi gigi untuk tumbuh pada posisi yang benar.
2. Peralatan Lepasan
Alat ini biasanya digunakan untuk mengoreksi posisi gigi depan yang tidak sejajar. Alat lepasan dengan pegas akan memberikan tekanan lembut pada gigi untuk menggerakkannya ke posisi yang benar.
3. Aligner Transparan
Aligner, seperti Invisalign, merupakan pilihan lain yang populer untuk mengatasi crossbite, terutama bagi mereka yang menginginkan solusi yang lebih nyaman dan hampir tidak terlihat.
Aligner umumnya terbuat dari bahan plastik transparan yang dirancang khusus untuk setiap pasien. Alat ini bekerja dengan menggeser gigi secara perlahan ke posisi yang benar melalui serangkaian aligner yang harus diganti setiap beberapa minggu.
4. Kawat Gigi
Kawat gigi atau braces adalah metode tradisional yang telah terbukti efektif dalam menangani berbagai masalah maloklusi, termasuk crossbite. Kawat gigi bekerja dengan cara memberikan tekanan yang terus-menerus pada gigi, secara bertahap menggeser posisi gigi hingga sejajar dengan benar.
Kawat gigi sendiri terdiri dari bracket yang dipasang pada setiap gigi dan dihubungkan oleh kawat yang dapat disesuaikan secara berkala oleh ortodontis atau dokter gigi.
Crossbite adalah kondisi maloklusi yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat. Namun, dengan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat, crossbite dapat diatasi secara efektif.
Untuk melakukan perawatan crossbite, Anda bisa mengunjungi Plasthetic Clinic cabang Aceh, yang menyediakan berbagai opsi perawatan untuk membantu permasalahan yang Anda miliki. Kawat Gigi menjadi salah satu di antara perawatan lainnya yang dapat membantu Anda dalam menangani kondisi gigi yang crossbite.
Sebelum melakukan perawatan tersebut, Anda perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gigi kami terlebih dahulu dengan menghubungi tim kami di sini. Hal ini bertujuan agar Anda mendapatkan perawatan yang tepat dan menghindari risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Semoga informasi mengenai crossbite adalah di atas dapat bermanfaat untuk Anda!
Plasthetic Clinic, Enhance Your Quality Of Life!
Ditinjau oleh: dr. Putri Rezkini,Sp .BP-RE