Dalam dunia kecantikan dan kesehatan kulit, tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah hiperpigmentasi, yang merujuk pada perubahan warna kulit menjadi lebih gelap pada area tertentu akibat produksi melanin yang berlebihan. Namun, selain hiperpigmentasi, ada juga istilah yang dikenal sebagai hipopigmentasi, yang merupakan kebalikan dari hiperpigmentasi. Penyebab hipopigmentasi sendiri dapat diketahui melalui beberapa faktor. Dalam artikel ini, kami akan memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai hipopigmentasi, meliputi gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Table of Contents
ToggleApa Itu Hipopigmentasi?
Hipopigmentasi adalah kondisi medis yang terjadi ketika sebagian area kulit menjadi lebih terang daripada area sekitarnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan produksi melanin, yaitu pigmen yang mengatur warna kulit, rambut, dan mata. Penurunan ini dapat terjadi secara merata di seluruh tubuh atau hanya pada area tertentu, mengakibatkan munculnya bercak-bercak putih atau area yang lebih terang daripada warna kulit normal.
Berbeda dengan hiperpigmentasi, yang ditandai oleh peningkatan pigmen melanin yang membuat kulit menjadi lebih gelap, hipopigmentasi menunjukkan adanya penurunan pigmen. Biasanya, kondisi ini tidak disertai dengan gejala fisik seperti rasa sakit atau gatal, namun dapat memengaruhi tingkat kepercayaan diri dan aspek estetika bagi beberapa individu. Sebagian besar kasus hipopigmentasi sendiri umumnya tidak serius dan dapat diobati.
Baca Juga: Ketahui 6 Cara Memutihkan Kulit Belang dengan Beragam Treatment di Plasthetic Clinic
Apa Saja Gejala Hipopigmentasi?
Kondisi hipopigmentasi dapat dikenali melalui beberapa gejala khas yang mencakup hal-hal berikut ini.
1. Bercak Putih atau Terang pada Kulit
Ini adalah gejala yang paling sering terjadi pada kondisi hipopigmentasi, di mana bagian kulit tertentu mengalami kehilangan pigmen sehingga menjadi lebih terang atau putih dibandingkan dengan bagian kulit lainnya. Bercak-bercak ini bisa berukuran kecil atau lebih besar dan dapat muncul di berbagai bagian tubuh.
2. Distribusi Tidak Merata
Hipopigmentasi sering kali terjadi dalam pola yang tidak merata, di mana bercak-bercak terang dapat muncul secara acak di berbagai bagian kulit.
3. Perubahan Warna Rambut
Dalam beberapa kasus, hipopigmentasi juga dapat memengaruhi warna rambut di area tertentu, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan rambut berwarna putih atau lebih terang daripada warna aslinya.
Apa Saja Penyebab Hipopigmentasi?
Hipopigmentasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, berikut adalah beberapa penyebab hipopigmentasi yang dapat Anda ketahui.
1. Albinisme
Albinisme atau yang sering disebut sebagai albino (orang yang mengalami albinisme) merupakan kelainan genetik langka yang menyebabkan tidak terbentuknya enzim yang membantu dalam produksi melanin di dalam tubuh. Akibatnya, produksi melanin di dalam tubuh menjadi terbatas. Biasanya, individu yang mengalami kelainan ini memiliki pigmentasi yang kurang pada kulit, rambut, dan mata.
2. Vitiligo
Vitiligo merupakan kelainan autoimun yang mengakibatkan kerusakan pada sel-sel yang menghasilkan pigmen. Akibatnya, timbul bercak putih halus pada kulit. Umumnya, kelainan ini bersifat lama dan dapat mengakibatkan perluasan pada bercak putih tersebut. Pada beberapa individu, bercak ini bisa muncul di seluruh tubuh.
Baca Juga: Hiperpigmentasi Adalah: Pengertian, Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
3. Pityriasis Alba
Pityriasis alba adalah jenis eksim bersisik superfisial yang ringan dan memiliki warna terang, biasanya muncul di area seperti pipi, dagu, dan lengan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama pada musim panas ketika kulit di sekitarnya menjadi lebih gelap dan berkontras. Pityriasis alba cenderung sembuh dengan sendirinya, dan penggunaan pelembab dapat membantu mengurangi sisik pada kulit yang kering.
4. Lichen Sclerosus
Hipopigmentasi juga dapat disebabkan oleh lichen sclerosus, suatu gangguan kulit yang sering menyerang daerah genital dan anus. Kondisi lichen sclerosus dapat terjadi pada siapa saja, tetapi risikonya lebih tinggi pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Lichen sclerosus umumnya tidak hanya menyebabkan timbulnya bercak putih di area kulit yang terkena, melainkan juga membuat kulit menjadi keriput, menimbulkan rasa gatal, dan mudah berdarah jika tergores.
5. Hipopigmentasi Pasca Inflamasi
Bekas luka yang telah sembuh setelah mengalami peradangan dapat mengalami hipopigmentasi. Situasi ini bisa terjadi pada luka yang disebabkan oleh penyakit kulit atau akibat cedera seperti luka bakar akibat tersiram air panas, terkena knalpot, atau iritasi akibat paparan bahan kimia.
6. Infeksi
Penyebab hipopigmentasi yang terakhir adalah karena terjadinya proses infeksi, seperti panu atau lepra. Biasanya, panu muncul akibat infeksi jamur pada kulit, yang menghasilkan bercak hipopigmentasi. Di sisi lain, kusta dapat disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium leprae yang awalnya dapat menyebabkan keluhan hipopigmentasi pada sebagian area kulit.
Bagaimana Cara Mengatasi Hipopigmentasi?
Untuk mengatasi hipopigmentasi, diperlukan pendekatan yang disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan kondisi yang dimiliki oleh setiap individu. Berikut adalah beberapa metode yang biasanya digunakan untuk mengatasi kondisi hipopigmentasi.
1. Chemical Peeling
Chemical peeling adalah prosedur perawatan yang melibatkan penggunaan larutan kimia pada area kulit yang mengalami hipopigmentasi. Tindakan ini akan mengakibatkan pengelupasan lapisan kulit dan mendorong regenerasi kulit baru yang lebih sehat serta distribusi pigmen yang lebih merata.
2. Pemberian Obat Oles
Penggunaan obat oles juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi kondisi hipopigmentasi. Pada penderita pityriasis alba dan lichen sclerosus, krim anti-inflamasi mungkin akan diresepkan guna memberikan kelembapan sekaligus mempercepat proses penyembuhan.
Dalam kasus hipopigmentasi yang disebabkan oleh panu, dokter mungkin akan meresepkan krim antijamur untuk menghilangkan jamur yang ada pada kulit sehingga hipopigmentasi bisa pulih secara perlahan-lahan.
Penting untuk dicatat bahwa pengobatan hipopigmentasi tidak dapat diterapkan dengan cara yang sama pada setiap kasus, karena pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab dan kondisi pasien yang berbeda-beda.
Pada kasus hipopigmentasi yang disebabkan oleh lepra, pengobatannya biasanya melibatkan penggunaan antibiotik yang harus dipantau dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan pada kasus hipopigmentasi akibat vitiligo, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan alternatif seperti terapi sinar ultraviolet, kortikosteroid dengan konsentrasi yang tinggi, atau bahkan tindakan cangkok kulit jika vitiligo sudah menyebar luas.
Namun, untuk hipopigmentasi yang dialami oleh individu dengan albinisme, saat ini belum ada pengobatan yang tersedia. Oleh karena itu, penderita albinisme harus selalu menggunakan tabir surya sebagai tindakan perlindungan karena mereka lebih rentan terhadap kerusakan kulit dan risiko kanker kulit akibat paparan sinar matahari.
Baca Juga: Mengenal Laser Face Brightening, Manfaat, dan Prosedurnya
Untuk mengatasi hipopigmentasi dengan efektif, langkah awal yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit guna memperoleh diagnosis yang akurat dan rencana perawatan yang sesuai.
Bagi Anda yang sedang mencari solusi untuk mengatasi masalah hipopigmentasi, Plasthetic Clinic menyediakan berbagai pilihan perawatan inovatif, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Premium Glow
Premium Glow adalah perawatan eksklusif yang telah dirancang khusus untuk meningkatkan kecerahan kulit secara keseluruhan, termasuk dalam mengatasi masalah hipopigmentasi. Dengan menjalani perawatan Premium Glow, kulit wajah Anda dapat terlihat lebih cerah, sehat, dan bersinar. Selain bertujuan untuk meningkatkan kilauan pada kulit, perawatan ini juga memiliki manfaat tambahan dalam mengangkat sel-sel kulit mati, meremajakan, serta memperbaiki tekstur kulit.
2. Shine Bright
Shine Bright adalah salah satu perawatan yang dirancang untuk menyamakan warna kulit, mengatasi kulit kusam, dan memberikan kecerahan pada wajah. Selain itu, perawatan ini juga termasuk dalam kategori perawatan anti-aging yang efektif untuk menjaga kulit tetap kencang dan tampak lebih muda. Dengan menggunakan bahan-bahan yang difokuskan pada penanganan hipopigmentasi, Shine Bright dapat berfungsi untuk menyelaraskan warna kulit.
Sebelum menjalani salah satu dari perawatan di atas, pastikan Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang terkait terlebih dahulu. Sebab, setiap kondisi hipopigmentasi memiliki penanganan yang berbeda, oleh karena itu, konsultasi adalah langkah penting yang harus Anda lalui.
Anda dapat mengunjungi Plasthetic Clinic terdekat di kota Anda atau menghubungi tim kami di sini untuk melakukan konsultasi. Semoga informasi mengenai penyebab hipopigmentasi di atas bermanfaat bagi Anda!
Plasthetic Clinic, Enhance Your Quality Of Life!
Ditinjau oleh: dr. Aema Y. Amir